Rabu, 21 November 2012

KUTIPAN

PENGERTIAN KUTIPAN

Pengertian:
Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

 PRINSIP-PRINSIP KUTIPAN

Dalam membuat tulisan kita pasti sering mengambil atau mengutip dari tulisan orang lain, maka dari itu perlu kita tahu bagaimana prinsip-prinsip yang benar dalam mengutip dari tulisan orang lain. Diantaranya adalah sebagai berikut:

a. apabila dalam mengutip sebuah karya atau tulisan yang ada salah ejaan dari sumber kutipan kita, maka sebaiknya kita biarkan saja apa adanya seperti sumber yang kita ambil tersebut. Kita sebagai pengutip tidak diperbolehkan membenarkan kata ataupun kalimat yang salah dari sumber kutipan kita.

b.dalam kutipan kita diperkenankan menghilangkan bagian-bagian kutipan dengan syarat bahwa
penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna atau arti yang terkandung dalam sumber kutipan kita. Caranya :
 

* Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi.
 

* Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea.
Bagian yang dihilangkan diganti dengan tiga titik berspasi sepanjang garis (dari margin kiri sampai margin kanan). 


MACAM-MACAM KUTIPAN

Terdapat beberapa jenis kutipan, antara lain adalah Kutipan langsung dan Kutipan Tidak langsung. Disini saya akan mencoba menjelaskan jenis-jenis kutipan tersebut.

a.Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama persis seperti kutipan aslinya, atau sumber yang kita ambil untuk mengutip. Disini kita sama sekali tidak boleh merubah atau menghilangkan kata atau kalimat dari sumber kutipan kita.Kalaupun ada keraguan atau kesalahan dalam kutipan yang kita ambit tersebut kita hanya dapat memandakannya dengan [sic!] yang menandakan kita mengutip langsung tanpa ada editan dan kita tidak bertanggung jawab jika ada kesalahan dari kutipan ynag kita ambil. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ]. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll.

b. Kutipan Tidak Langsung adalah kutipan yang telah kita ringkas intisarinya dari sumber kutipan aslinya. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.

c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi

TEKNIK PENULISAN KUTIPAN
 
Beberapa cara teknik mengutip kutipan langsung dan tidak langsung diantaranya sebagai berikut.
1. Kutipan langsung


a) Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris :
*  kutipan diintegrasikan dengan teks
* jarak antar baris kutipan dua spasi
* kutipan diapit dengan tanda kutip
* sudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber darimana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

 SUMBER :
  • http://girlycious09.wordpress.com/tag/prinsip-kutipan/
  • http://lytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/

NASKAH

PENGERTIAN KONVENSI NASKAH
  
Jika dilihat dari kata pertama, NASKAH dapat diartikan sebagai KONSEP KARANGAN, dimana karangan tersebut mengandung keaslian yang tinggi. Dapat pula dikatakan sebagai karangan yang akan dicetak atau akan diterbitkan.
Naskah merupakan artikel, dan artikel merupakan karya tulis. Jadi artikel ilmiah merupakan karya yulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kempulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah di sepakati atau diterapkan.
Artikel Ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran, dan kajian pustaka, atau hasil dari pengembangan proyek dsb.
 
PERBEDAAN NASKAH FORMAL,SEMIFORMAL,NON FORMAL
Selain naskah formal, terdapat juga naskah semi-formal dan non formal. Perbedaan ketiga jenis naskah tersebut terdapat pada sub babnya. Naskah formal yaitu suatu karya yang memenuhi syarat lahiriah yang dituntut oleh konvensi, sedangkan naskah semi-formal yaitu suatu karya yang tidak memenuhi semua persyaratan lahirian yang dituntut konvensi. Dan naskah non-formal yaitu bila bentuk sebuah karya atau karangan tidak memenuhi persyaratan formalnya. Jadi kesimpulannya sub-sub bab yang terdapat pada naskah formal ada tang tidak dipakai atau tidak digunakan oleh naskah semi-formal dan non-formal.

ISI KONVENSI NASKAH
   
A. Bagian Pelengkap Pendahuluan
a. Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
b. Halaman Judul
c. Halaman Persembahan (kalau ada)
d. Halaman Pengesahan (kalau ada)
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Gambar (kalau ada)
h. Daftar Tabel (kalau ada)

B.Bagian Isi Karangan
a.Pendahuluan
b.Tubuh Karangan
c.Kesimpulan

C.Bagian Pelengkap Penutup)
b.Lampiran (Apendix)
a.Daftar Pustaka (Bibliografi
c.Indeks
d.Riwayat Hidup Penulis
 

Sumber : 

  •  http://yumiezhaa.blogspot.com/2012/04/makalah-konvensi-naskah.html
  • http://gunarboy.blogspot.com/2012/11/konvensi-naskah.html
  • http://google.co.id

 
 

Senin, 19 November 2012

Perbedaan Tema, Judul dan Topik

Topik
Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Syarat topik yang baik
1. Bidang keahlian.
2. Bidang studi yang didalami.
3. Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.
4. Bidang kerja atau profesi.
5. Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).
6. Temuan yang pernah diteliti.
7. Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.
8. Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.
9. Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan
10. Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.


Sumber-sumber mendapatkan topik
1. Narasumber
2. Bulletin
3. Majalah
4. Hasil perbincangan dengan masyarakat
5. Isu dari surat kabar
6. Kumpulan judul

Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.

Syarat-syarat tema yang baik
1. Menarik perhatian penuh
2. Dikenal dengan baik
3. Bahannya mudah diperoleh
4. Dibatasi ruang lingkupnya

Sumber-sumber mendapatkan tema
Terdapat di Bab 1.

Judul
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Judul tidak harus sama dengan topik. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.

Syarat-syarat judul yang baik
Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut. judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang tidak provokatif.


Sumber-sumber mendapatkan judul
Judul yang baik sesuai dengan topik.

Sumber
http://amorezkyhartami.blogspot.com/2012/11/perbedaan-tema-judul-dan-topik.html
http://endriputro.wordpress.com/2010/10/24/perbedaan-topik-judul-dan-tema/

Rabu, 31 Oktober 2012

PARAGRAF

PENGERTIAN PARAGRAF

Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.

SYARAT-SYARAT PARAGRAF

1. Kesatuan
Tiap alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
2. Koherensi
Adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan bersama antara satu kalimat dengan kalimat lain dalam sebuah alinea.
3. Perkembangan Paragraf
Perkembangan paragraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang ke arah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok.

 UNSUR-UNSUR PARAGRAF



1. Topik
2. Kalimat utama

3. Kalimat penjelas gagasan

4. Judul


 KEGUNAAN PARAGRAF

1) untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih  lanjut topik sebelumnya.
2) untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.

MACAM-MACAM PARAGRAF

Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi: paragraf pembuka, penghubung, dan penutup (Akhadiah dkk, 1993: 171)

1) Paragraf Pembuka
Paragraf yang berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan. Sebab itu paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf  pembuka ini jangan terlalu panjang supaya tidak membosankan.
Paragraf pembuka (awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya dapat menarik perhatian pembaca, juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu.

2) Paragraf Penghubung
Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam paragraf penghubung. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh karena itu, secara kuantitatif paragraf inilah yang paling panjang, dan antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan secara logis.

3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya  paragraf  ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat juga paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Paragraf penutup yang berfungsi mengakhiri sebuah karangan tidak boleh terlalu panjang. Namun, tidak berarti, paragraf ini dapat tiba-tiba diputuskan begitu saja. Jadi, seorang penulis harus dapat menjaga perbandingan antara paragraf pembuka, penghubung, dan penutup.

SUMBER :

  • http://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Paragraf
  • http://didot4com.wordpress.com/2010/10/28/hakikat-dan-penulisan-paragraf/
  • http://amorezkyhartami.blogspot.com/
  • http://google.co.oid/
 

Senin, 29 Oktober 2012

KALIMAT


Pengertian kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dapat dibagi-bagi lagi berdasarkan jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bagian lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah contoh kalimat secara umum : – Joy Tobing adalah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama. – Pergi! – Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu. – The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah. Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK : – Subjek / Subyek (S) – Predikat (P) – Objek / Obyek (O) – Keterangan (K).

kesimpulan
gabungan dari dua kata atau lebih itu disebut kalimat,dan juga kalimat dapat dibagi dalam beberapa fungsi, contohnya kalimat pasif,kalimat lengkap dll.

Unsur-unsur kalimat

1.  Predikat (P)
Predikat dalam pandangan aliran struktural dianggap unsur yang paling penting dan merupakan inti kalimat. Predikat dalam bahasa Indonesia bisa berwujud kata atau frasa verbal, adjektival, nominal, numeral, dan preposisional.
Perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini:
a. Yasmina duduk-duduk di ruang tamu.
b. Anda dan saya tidak harus pergi sekarang.
c. Letusan Gunung Merapi keras sekali.
d. Makanan itu mahal.
e. Ayah saya guru bahasa Indonesia.
f. Anda guru?
g. Anak kami tiga .
h. Peserta audisi itu puluhan ribu orang.
i. Dia dari Medan
j. Pak Nurdin ke Saudi.
Pada sepuluh kalimat di atas, terdapat bagian yang dicetak miring. Ada yang berbentuk kata maupun frasa (lebih dari satu kata). Kata atau frasa yang dicetak miring tersebut berfungsi sebagai predikat.
Kalimat a dan b adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori verbal, disebut kalimat verbal. Kalimat c dan d adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori adjektival, disebut kalimat adjektival. Kalimat e dan f adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori nominal, disebut kalimat nominal. Kalimat g dan h adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori numeral, disebut kalimat numeral. Kalimat i dan j adalah contoh kalimat dengan predikat berkatagori preposisional, disebut kalimat preposisional.

2. Subjek (S)
Disamping predikat, kalimat umumnya mempunyai unsur yang berfungsi sebagai subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu, katagori lain bisa juga mengisi kedudukan subjek.
Pada sepuluh contoh kalimat di atas, kata atau frasa Yasmina, Anda dan saya, letusan Gunung Merapi, makanan itu, ayah saya, anak kami, peserta audisi itu, dia, dan Pak Nurdin berfungsi sebagai subjek. Subjek yang tidak berupa nomina, bisa ditemukan pada contoh kalimat seperti ini:
1. Merokok merupakan perbuatan mubazir.
2. Berwudlu atau bertayamum harus dilakukan sebelum sholat.
3. Tiga adalah sebuah angka.
4. Sakit bisa dialami semua orang.

3. Objek (O)
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaanya umumnya terletak setelah predikat yang berkatagori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif. Objek umumnya berkatagori nomina.
Berikut contoh objek dalam kalimat:
a. Dr. Ammar memanggil suster Ane.
b. Adik dibelikan ayah sebuah buku.
c. Kami telah memicarakan hal itu
Suster ane, ayah, sebuah buku, dan hal itu pada tiga kalimat di atas adalah contoh objek. Khusus pada kalimat b. Terdapat dua objek yaitu ayah (objek 1) dan sebuah buku (objek 2).


4. Pelengkap (PEL)
Pelengkap atau komplemen mirip dengan objek. Perbedaan pelengkap dengan objek adalah ketidakmampuannya menjadi subjek jika kalimatnya yang semula aktif dijadikan pasif. Perhatikan kata-kata yang dicetak miring pada kalimat-kalimat di bawah ini. Kata-kata tersebut berfungsi sebagai pelengkap bukan objek.
Contoh:
a. Indonesia berdasarkan Pancasila
b. Ardi ingin selalu berbuat kebaikan
c. Kaki Cecep tersandung batu.
5. Keterangan (K)
Unsur kalimat yang tidak menduduki subjek, predidkat, objek, maupun pelengkap dapat diperkirakan menduduki fungsi keterangan. Berbeda dengan O dan PEL. yang pada kalimat selalu terletak dibelakang P, unsur yang berfungsi sebagai keterangan (K) bisa terletak di depan S atau P.
Contoh:
a. Di perpustakaan kami membaca buku itu.
b. Kami membaca buku itu di perpustakaan.
c. Kami /di perpustakaan/ membaca buku itu.
d. Tono mencabut paku dengan tang.
e. Dengan tang Tono mencabut paku.
f. Tono /dengan tang/ mencabut paku.
Pada enam kalimat di atas, tampak bahwa frasa di perpustakaan dan dengan tang yang berfungsi sebagai keterangan mampu ditempatkan di awal maupun di akhir. Khusus jika ditempatkan antara S dan P, cara membacanya (intonasi) harus diubah sedemikian rupa (terutama jeda) agar pemaknaan kalimat tidak keliru.
Dilihat dari bentuknya, keterangan pada sebuah kalimat bisa dikenali dari adanya penggunaan preposisi dan konjungsi (di, ke, dari, kepada, sehingga, supaya, dan sejenisnya.). Akan tetapi, tidak semua keterangan berciri demikian, ada pula keterangan yang berbentuk kata, seperti pada contoh berikut:
a. Kami telah mengengoknya kemarin.
b. Tiga tahun kami telah bekerja sama dengannya.

POLA KALIMAT

 Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita
telah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli, pola
kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut

1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1+ KK + KB2: Mereka menonton film.
6. KB1+ KK + KB2+ KB3: Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1+ KB2: Rustam peneliti.

Macam-macam kalimat

kalimat tunggal

Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya, kalau dilihat dari
unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa Indonesia dapat dikembalikan
kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana. Kalimat-kalimat tunggal yang sederhana itu terdiri
atas satu subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan it, kalimat-kalimat yang panjang itu dapat
pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola itulah yang dimaksud dengan pola kalimat
dasar. Mari kita lihat sekali lagi pola-pola kalimat dasar tersebut.

 
Kalimat majemuk

Kalimat majemuk setara terjad dari dua kalimat tunggal atau lebi. Kalimat majemuk setara
dikelompokkan menjadi empat jenis, sebagai berikut.
1. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh kata danatau sertajika kedua kalimat
tunggal atau lebih itu sejalan, dan hasilnya disebut kalimat majemuk setara penjumlahan.
Contoh:
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis.
Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal.
Contoh:
Direktur tenang.
Karyawan duduk teratur.
Para nasabah antre.
Direktur tenang, karyawan duduk teratur, dan para nasabah antre.

Kalimat Majemuk tidak Setara
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku
kalimat atau lebih yang tidak bebas. Jalinan kalimat ini menggambarkan taraf kepentingan yang
berbeda-beda di antara unsur gagasan yang majemuk. Inti gagasan dituangkan ke dalam induk
kalimat, sedangkan pertaliannya dari sudut pandangan waktu, sebab, akibat, tujuan, syarat, dan
sebagainya dengan aspek gagasan yang lain diungkapkan dalam anak kalimat.


sumber :

  • http://elgrid.wordpress.com/2011/12/26/pengertian-kalimat-2/
  • http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/PengertianKalimat.pdf
  • http://google.co.id


Rabu, 10 Oktober 2012

RAGAM BAHASA

    Penyebab adanya ragam bahasa

    1. Perbedaan wilayah
    Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya.

    2. Perbedaan demografi
    Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar. Berbeda dengan pada pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar dikarenakan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.

    3. Perbedaan adat istiadat
    Setiap daerah mempunyai dan bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbada-beda.


    CARA PENGUNGKAPAN 

    1. LISAN
       
       Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
    Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
    1)    Memerlukan kehadiran orang lain ;
    2)   Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap;
    3)   Terikat ruang dan waktu;
    4)   Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.
    Kelebihan ragam bahasa lisan :
    1)    Dapat menatap langsung ekspresi orang sebagai lawan pembicara.

    2. TULISAN
       Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
    Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
    1)    Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
    2)   Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
    3)   Tidak terikat ruang dan waktu;
    4)   Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
    Kekurangan ragam bahasa tulis :
    1)    Terjadi kesalahan tanggapan antara pembaca dan penulis.
    2)   Kurang jelas penyampaian makna yang dimaksud.

    SITUASI RAGAM BAHASA 
    1. FORMAL
       Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
    1)      Menggunakan unsur  gramatikal secara eksplisit dan konsisten
    2)      Menggunakan imbuhan secara lengkap
    3)      Menggunakan kata ganti resmi
    4)      Menggunakan kata baku
    5)      Menggunakan EYD
    6)      Menghindari unsur kedaerahan

    2. NON FORMAL 
       Ragam bahasa tidak resmi digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak formal .
    Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.
    Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

    SUMBER :



Jumat, 05 Oktober 2012

BAHASA

Pengertian bahasa 

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Pengertian bahasa menurut beberapa  para ahli :

* BILL ADAMS
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif


* PLATO
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut

* FERDINAND DE SAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain


A. Alat  komunikasi bahasa

Sekitar 3.000-6.000 bahasa yang digunakan oleh manusia sekarang adalah suatu contoh yang menonjol, tapi bahasa alami dapat juga berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran, sebagai contoh pada bahasa isyarat dan bahasa tulis. 

B. Alat komunikasi non bahasa

Komunikasi non-verbal adalah bagaimana kita mengirim pesan ke penerima dengan tidak menggunakan suara . Kita dapat memvisualisasikannya melalui sentuhan , penciuman, dan gerakan. Untuk memvisualisasikannya, kita dapat terdiam dan berkedip untuk melakukan komunikasi non-verbal. Sebagai contoh kita menepuk bahu orang untuk menghibur mereka. Pada penciuman, biasanya kita bergerak-gerak hidung dan mata kita. Kemudian, untuk komunikasi gerakan atau fisik, kita menggunakan bahasa tubuh untuk memeluk dan menarik.

Komunikasi non-bicara, mengacu pada menggunaan pita suara tetapi tidak disertai bicara. Komunikasi ini termasuk refleks fisiologis,sebagai contoh  kita menguap dan batuk untuk memberikan suatu isarat tertentu. Ada juga penanda emosi yang berfungsi menunjukan perasaaan contohnya: mendesah dan terisak-isak. Selain itu juga, kita semua berteriak atau berbisik sebagai perbedaan kualitas suara(teriak = suara tinggi, berbisik = suara rendah). Saya juga telah melakukan efek paralinguistik(emosi muka) untuk menunjukan apresiasi, sukacita, kebahagiaan, atau kesedihan. Sebagai contoh bersendawa, tertawa, dan senandung.


C. Arti/Makna bunyi 
  
bunyi adalah gelombang longitudinal hasil dari suatu getaran yang dapat merangsang indra pendengaran. 
Bunyi dapat dihasilkan dari ketukan, teriakan, alat musik, suara hewan dan manusia dan lain-lain

Manusia merasakan suara atau bunyi melalui indra pendengaran yaitu telinga. Kita mengenali suara sebagai getaran yang melalui udara dan dapat didengar manusia. Namun, ilmuwan dan insinyur menerapkan definisi yang lebih luas untuk suara yang mencakup getaran ferkuensi rendah dan tinggi di udara yang tidak bisa didengar manusia, dan getaran yang melalui semua bentuk materi, yaitu gas, cairan, plasma.



Fungsi bahasa 

dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi bahasa.

1. komunikasi 
    contoh : menyampaikan/mengungkapkan perasaan 

2. Ekspresi diri

Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri antara lain :
-         agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,
-         keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi



 3. Intregrasi & adaptasi sosial

     Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat  hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).


4. Kontrol sosial

     Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.


Perkembangan bahasa indonesia

Kedudukan Bahasa Indonesia pada tahun 1928 :
  1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakan nya bahasa indonesia dalam bulir-bilir Sumpah Pemuda.  
  2. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris.
  3. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
Kedudukan Bahasa Indonesia pada tahun 1945 : 
  1. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
  2. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan dari taman kanak-kanak, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak juga harus berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Cara ini akan sangat membantu dalam meningkatkan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
  3. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh masyarakat.
  4. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti.


SUMBER : 
  • http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html
  • t_wahyu.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4761/BAB1.htm
  • http://siddiqleksono.wordpress.com/2010/09/29/kedudukan-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-nasional-bahasa-negara/
  • http://www.kumpulanistilah.com/2011/06/pengertian-bunyi.html
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa  




 


















Senin, 25 Juni 2012

PENGARUH TEKNOLOGI TERHADAP BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi



Budaya organisasi 

adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.


Fungsi budaya organisasi


Budaya memiliki beberapa fungsi didalam suatu organisasi.
  • Budaya memiliki suatu peran batas-batas tertentu.
  • Budaya berfungsi untuk menyampaikan rasa identitas kepada anggota-anggota organisasi.
  • Budaya mempermudah penerusan komitmen hingga mencapai batasan yang luas, melebihi batas ketertarikan individu.  

Pengaruh teknologi terhadap kreativitas individu dan team


Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya, setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat (Munandar, 2009).
 
 
Dalam hal ini teknologi sangat membantu setiap individu dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang dengan itu setiap individu dapat dengan mudah menyampaikan atau memberikan kerativitas yang diamiliki untuk dipergunakan dalam membantu kinerja dia atau pun perusahaan tampat ia bekerja.
            
 
 
 Dan juga dapat membantu setiap tim dalam mengumpulkan semua kreativitas dari anggota team dengan memanfaatkan teknologi yang ada , dan dengan teknologi yang ada team dapat dengan mudah memilih dengan baik kreativitas yang baik dan sesuai dengan team tersebut.
 
 
 
Dengan teknologi yang terus berkembang sapai saat ini memberikan kemudahan jepada setiap individu atau team dalam mengembangkan kreativitas yang dia miliki dengan memanfaatkan teknologi yang benar untuk memajukan suatu team atau organisasi.
 
 
 
Sumber :
 
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi
  • http://winarnotugas.blogspot.com/2012/06/pengaruh-teknologi-terhadap-budaya.html
  • https://www.google.co.id/search?hl=id&biw=1024&bih=638&noj=1&sa=X&ei=Ly_pT5W3BMHsrAfwou2bDg&ved=0CE0QBSgA&q=%22pengaruh+teknologi+terhadap+kreativitas+individu+dan+team%22&spell=1
 
 
 

 



 


 

 

Minggu, 03 Juni 2012

KELOMPOK DALAM ORGANISASI

Kelompok 

adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.

Peran individu dalam kelompok

Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam organisasi menjadi menjadi lebih penting ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam organisasi.

Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

Kelompok formal


Pada kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau anggaran dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. anggotanya diangkat oleh organisasi Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.


Kelompok informal 


Merupakan suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan.




Pada saat saya tergabung dalam sebuah kelompok disana saya
berinteraksi dengan sesama rekan kelompk saya dan banyak masalah juga yang timbul di dalam kelompok tersebut, maslah yang sering timbul dalam suatu kelompok adalah beda pendapat antara sesama anggota kelompok,tetapi untuk mengatasi itu dengan cepat ketua kelompok saya membuat keputusan dengan mengadakan pemilihan atau juga bisa disebut dengan pengambilan suara terbanyak.




Sumber

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
  • http://careabouteducation.wordpress.com/2011/09/22/peran-individu-dan-kelompok-dalam-suatu-organisasi/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Dinamika_kelompok
  • https://www.google.co.id

 






Senin, 30 April 2012

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

DEFINISI Menurut Ralp C. Davis pengambilan keputusan adalah Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mary Follet : Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis. Menurut James A.F. Stoner : Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah. Jenis -jenis keputusan : A. Terprogram Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti. Contoh : Untuk Bisnis, Pemesanan persediaan periodik. Untuk pemerintah, Sistem promosi PNS. B. Tidak Terprogram Keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Biasanya, masalah yang membutuhkan keputusan tidak terprogram ini terjadinya tidak dapat di prediksi. Contoh : untuk bisnis, Diversifikasi ke produk dan pasar baru. untuk pemerintah, Reorganisasi instansi pemerintah. sumber : -https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:wMCT7x8c7OIJ:repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt+teori+pengambilan+keputusan&hl - http://www.anneahira.com/pengambilan-keputusan.htm - https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:pRAPYmLEr3cJ:fe-manajemen.unila.ac.id/~perkuliahan/bahanajar/PERILAKU%2520ORGANISASI%2520IVANCEVICH%2520JL.2%2520ED.7/bab_14. - http:/ www. google.com

Selasa, 27 Maret 2012

PERANAN STAFF DALAM ORGANISASI

PERANAN STAFF DALAM SUATU ORGANISASI Individu (perorangan) atau kelomok dalam struktur organisasi yang berfungsi memberikan saran dan pelayanan kepada fungsi Lini disebut dengan staff. lini itu sendiri adalah tanggung jawab langsung agar tercapainya tujuan tertentu. karyawan lini lebih penting karena tugas meraka yang utama melaksanakan aktivitas penting untuk merealisasi tujuan. Terkadang dianggap bahwa tanpa karyawan staff tujuan dapat juga dijalankan. Pandangan ini terutama dalam organisasi modern kurang tepat, walaupun sifat aktivitas karyawan staff sebagai penunjang kegiatan yang dilakukan olah karyawan lini, akan tetapi peranan mereka dalam menciptakan efektivitas dan efisiensi sangat penting. Dengan bantuan karyawan staff ,organisasi dapat menggunakan resources yang dimiliki perusahaan secara maksimal, karena mereka dapat melihat berbagai kemungkinan, pendidikan dan pengalaman mereka memungkinkan memilih kesempatan yang terbaik. Sering kurang disadari bahwa tugas utama dari seorang pemimpin adalah mengambil keputusan. Segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi sebaiknya adalah karena diputuskan demikian bukan karena secara kebetulan terjadi. Keputusan-keputusan yang diambil oleh berbagai eselon pemimpin dalam organisasi tentu mempunyai bobot yang berbeda-beda pula. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka semakin besar keputusan yang diambilnya meskipun sering bobot dari keputusan tersebut bersifat umum dan kualitatif. Ada dua tipe staff,yaitu : 1.staf pribadi( personal staf ) Staff pribadi dibentuk untuk memberikan masukkan saran serta bantuan dan sebuah jasa kepada manajer.staff pribadi juga disebut dengan asisten . 2.staff spesialis Pada staff ini untuk memberikan saran ,konsultasi,batuan, dan melayani seluruh lini dan unsur organisasi.betanggung jawab ke tingakatan-tingkatan organisasi yang bermacam-macam sperti tingkat divisi,tingkatan bagian,ataupu tingkatan cabang yang berdiri sendiri . Tugas-tugas yang dapat diberikan kapada karyawan staff antara lain adalah sebagai berikut : • Mengumpulkan data (fakta) • Menginterpretasikan data (fakta) • Mengusulkan alternatif tindakan • Mendiskusikan rencana-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak dan memperoleh kesepakatan mereka atau memperoleh alasan mengapa rencana tersebut ditolak. • Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dan dokumen-dokumen lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi dari rencana yang telah ditetapkan. • Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi untuk mengadakan apakah instruksi-instruksi telah dijalankan dengan baik dan apakah instruksi tersebut menghambat atau mempelancar proses pencapaian tujuan. • Mengusahakan pertukaran informasi antara para petugas-petugas oporasional mongenai pelaksanaan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan koordinasi. • Meberikan informasi dan nasihat kepada petugas-petugas oporasional mengenai pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada mereka. Dari peranan staff sebagaimana telah dikemukakan dapat diketahui bahwa staff adalah hal yang diinginkan apabila : Keterbatasan kemampuan pimpinan untuk melaksanakan tugas-tugas secara baik. Keterbatasan ini melingkupi ketarbatasan waktu, energi, pengetahuan, perhatian, pandangan dan sebagainya.Tugas-tugas yang harus dijalankan belum dapat didelagasikan kepada bawahan, dapat disebabkan: (1) bawahan belum mempunyai kemampuan (2) agar efektif dan efisien lebih tepat wewenang tersebut diberikan kepada spesialist. REFERNSI TUGAS: digilib.usu.ac.id/download/fe/manajemen-friska.pdf fotocopy-an dari tugas matakuliah SIM 1 http://26-arsip-2007.blogspot.com/2012/03/peranan-staff-dalam-suatu-organisasi.html